Oleh: Resi Ayu Meilani Suratman
Sajak langit menyapa
Bercengkrama lewat kipas raksasa di atas langit
Burung besi namanya
Ia tak akan menggigit
Ia unik
Selalu membawa kipas raksasa kemana-mana
Pengantar rindu yang nyata
Teman setia awan yang selalu berkunjung ke sana
Wahai burung besi
Bawa aku kembali
Aku sudah lama pergi
Tak dapat aku pungkiri,
Rasa rindu terus menghantui
Air mata terus membanjiri raga ini
Aku hanya bisa mengungkapkan isi hati,
Lewat sajak puisi yang kutulis ketika matahari terbit di pagi hari.
Wahai burung besi
Kenapa kau menolak membawaku kembali?
Tak sewajarnya kau seperti ini
Tak pernah menolak membawaku pergi maupun kembali
“Aku akan membawamu kembali, ketika mimpi mu telah terwujud”
Jawaban itu kudengar dari si burung besi
Hatiku bak disayat-sayat,
Rinduku bertingkat-tingkat,
Aku mencoba untuk kuat, agar bisa kembali di waktu yang tepat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment