Metamorfosa - Mengulik Serunya Karantina FLP Turki #Editor Contest Part 1

Dalam masa karantina anggota-anggota FLP Turki yang baru saja bergabung dalam barisan, kita membuat editor contest kecil-kecilan untuk mengasah ketelitian dalam menulis. Karena seorang penulis yang baik, juga harus bisa memilah mana tulisan yang benar secara EYD dan mana yang salah. Yuk kita lihat aja hasil kreatifitas sobat FLP Turki... :)

Versi asli:

Aku ingat saat tahun 2013, tepat 3 tahun yang lalu di ulang tahunmu. Seminggu sebelum kau ulang tahun, aku menyusun rencana untuk mengerjaimu dengan mendekati salah satu mantan kekasihku. Sampai aku dan pileh -teman  sebangku- saling mengirim pesan dengan kata kata mesra. Dan sampai aku bersekongkol dengan sahabatmu untuk menyembunyikan rencanaku. Aku menolak sarapan yang kau berikan dan seolah-olah menerima pemberian orang lain yang sebenarnya makanan tersebut aku beli sendiri. Menurutku itu adalah hal asyik, asyik karena rencanaku berhasil. 

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang untuk membuat harimu menjadi istimewa. Aku hanya berusaha membuatnya menjadi yang kau inginkan. Tapi aku tak bisa sepenuhnya ada untukmu karna aku tak ada di sampingmu. Menurutku tahun 2013 adalah tahun yang menyenangkan untuk kita,kita satu sekolah, kita istirahat bersama, kita pulang bersama , bahkan kita pernah berangkat bersama. Kamu berangkat saat matahari belum terbit, kita ke sekolah menggunakan angkutan umum. Menurutku itu adalah hal menakjubkan yang pernah aku alami. Aku tak pernah bertemu lelaki sepertimu yang berhati lembut. Maafkan aku jika aku tidak seperti di tahun 2013. Tapi aku tidak akan seperti sekarang jika tidak bertemu denganmu.


Dan berikut adalah hasil editan yg lulus kontes editor kali ini, selamat kepada "NAELIL"


11 Februari 2016

“Selamat ulang tahun, Febrian. Maafkan aku...”

Tulisku pada selembar kertas yang entah hendak kuapakan. Jika kamu menanyakan apakah ucapan ulang tahun ini untukmu, aku akan menganggukkan kepala tanpa ragu. Namun jika kamu menanyakan bagaimana aku akan memberikan ucapan ini untukmu, aku tidak tahu. Kamu menghilang begitu saja tanpa ucapan selamat tinggal padaku. Aku bahkan tidak tahu apakah raga dan jiwamu masih bersatu? Walau... tentu saja aku mengharapkan demikian.

Tanggal 11 Februari 2013 yang lalu, aku berencana untuk merayakan hari ulang tahunmu di sini. Sudah lama sekali ya, Feb? Apa kamu ingat? Sebelum hari ulang tahunmu tiba, kamu marah karena aku berpura-pura menjalin hubungan kembali dengan mantan kekasihku. Aku bahkan saling berkirim pesan mesra dengan si Pileh, teman sebangkuku. Kamu ingat ketika aku menolak bekal sarapan buatanmu dan lebih memilih bekal sarapan dari Pileh? Padahal kamu tahu, Feb? Aku membelinya sendiri. Pileh tidak tahu apa-apa. Dia bagian dari rencanaku.

Kamu tentu saja paham betapa gembiranya aku tatkala berhasil membuatmu hanyut dalam cemburu. Dari situ aku tahu, kamu benar-benar menyayangiku.

Aku tidak pernah menyadari bahwa drama kekanak-kanakan itu dapat menjadi bumerang bagi diriku sendiri. Tanggal 11 Februari 2013 itu, kamu memutuskan hubungan kita sepihak... di hadapan teman-teman kita. Kue ulang tahun yang kubuat hingga begadang semalaman, tidak kamu hiraukan sama sekali. Aku berlinang air mata di hadapan teman-teman kita, di kafe ini. 

Sungguh, aku menyesalinya, Feb. Tak pernah kutemui lagi lelaki hebat sepertimu. Orang bijak bilang, “Orang terbaik tidak akan datang dua kali.” Kurasa, aku telah melewatkan orang terbaikku. Yaitu kamu.

No comments:

Post a Comment

Pages