Biarkan rindu ini melebur
Tak tahu kemana harus kabur
Terlalu jauh kakiku melangkah
Aku rapuh...
Atas dasar iman aku tetap berdiri
Tegap menatap cahaya suci
Berkali kumencoba seimbang
Hingga matahari bercengkerama dengan bulan
Masih saja... aku jatuh
Lalu kutanyakan pada hati
Siapa dirimu? Untuk apa kau hidup?
Terlampau jauh kau berlari
Mengejar dunia tak ada habisnya
Aku ingin kembali
Bersimpuh bersama dalam sujud cinta
Bercengkerama indah lewat untaian doa
Cinta-Mu sungguh ku tak tahu kapan habisnya
Hingga ku malu pada diri sendiri
Cinta-Mu tak kunjung kubalas
Lampaumu indah
Sekarang pun indah tapi indahmu menyilaukan
Silau dengan nikmat nikmat hoax tak ada habisnya
Aku bersaksi!
Bahwa tak ada yang lebih indah daripada bertemu mengadu
pada-Mu
Meniti hati menjahit luka
Saatnya berdiri
Tak ada lagi waktu sia
Gumpalan lahar dalam gunung hati
Biarkan meletus bersama kerikil-kerikil noda
Biarkan buliran buliran air mata tumpah
Membasahi sujud malam
Tenang, damai indah dalam belai-Nya
No comments:
Post a Comment